Bersyukur banget sebagai perempuan bisa mengalami menstruasi setiap bulan. Manfaat menstruasi menandakan bahwa sistem organ  tubuh berjalan sesuai fungsinya alias dalam kondisi sehat. 

Jika terjadi hambatan dalam menstruasi misalnya terlambat atau bahkan tidak mengalami menstruasi beberapa bulan, menandakan ada sinyal organ tubuh tidak berfungsi dengan baik. 

Untuk tahu bagian organ mana yang bermasalah ketika menstruasi terhambat maka perlu mengenal organ reproduksi wanita beserta fungsinya dalam setiap siklus menstruasi. Dengan begitu kamu bisa mencegah infeksi atau penyakit yang bisa datang saat menstruasi. 

Saat siklus menstruasi normal  ada enam organ reproduksi wanita yang berperan  sesuai fungsi masing-masing. Seperti penjelasan di bawah ini!. 

 

1. Hipotalamus 

Di dalam otak tengah ada jaringan berukuran kacang polong yang dikenal dengan nama hipotalamus. Hipotalamus ibaratnya sebagai  manajer organ tubuh manusia yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki.

Peran utama hipotalamus dalam sistem tubuh manusia adalah mengendalikan serta mengkoordinasikan fungsi tak sadar tubuh seperti suasana hati, rasa lapar dan haus, tidur serta suhu. 

Selain itu hipotalamus juga berperan dalam berjalannya siklus menstruasi normal melalui kemampuannya dalam memproduksi hormon yang memicu dalam pengaktifan hormon menstruasi. 

Dilansir dari Verywellhealth.com, terjadinya siklus menstruasi  diawali dengan hipotalamus memproduksi hormon Gonadotropin Releasing Hormone  (GnRH) yang berperan dalam memproduksi hormon pada reproduksi wanita.

Hormon GnRH mengakibatkan kelenjar pituitari melepaskan dua hormon yaitu Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH). 

Kedua hormon diatas akan bersama-sama merangsang ovarium untuk memproduksi hormon yang berperan penting memicu menstruasi atau kehamilan. Perbedaannya hormon FSH akan memicu ovarium agar memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan lapisan dinding rahim menebal. Sedangkan hormon LH menstimulasi  ovarium untuk memproduksi hormon progesteron yang menyebabkan tubuh mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. 

Kalau bagian hipotalamus bermasalah maka akan susah terjadinya ovulasi dan menstruasi yang pada umumnya disebut sebagai amenore hipotalamus yang ditandai dengan gejala menstruasi telat atau bahkan tidak mengalami menstruasi. 

Amenore hipotalamus menjadikan siklus menstruasi tidak normal yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya: stres secara fisik dan psikis, penyakit kronis, berlebihan dalam berolahraga serta penurunan berat badan drastis. 

 

2. Ovarium 

 

Organ reproduksi wanita  yang paling vital adalah ovarium karena menghasilkan sel telur sebagai kunci terjadinya kehamilan. 

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang jika dilihat menyerupai kacang almond lonjong berukuran 4 cm,  terdiri dari 2 ovarium yang   terletak pada sisi kanan dan kiri rahim.

Tanggung jawab utama ovarium adalah sebagai tempat perkembangan dan produksi sel telur matang. Dimana sel telur yang matang siap dibuahi jika terjadi pembuahan. Kalau tidak dibuahi maka bisa meluruh menjadi darah menstruasi. 

Dalam siklus menstruasi normal, ovarium berperan dalam fase folikel. Dalam fase folikel, satu ovarium sudah mulai mematangkan satu  sel telur. Hal itu mendorong kelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormon luteinisasi yang mendorong sel telur melepas dengan ditandai pecahnya folikel (kantung cairan yang berisi sel telur). 

Selain itu ovarium juga memproduksi hormon yang mendukung siklus menstruasi dan kehamilan seperti hormon estrogen dan progesteron. Dan ovarium juga memproduksi hormon relaxin yang berfungsi meregangkan panggul saat persalinan. Serta ovarium juga menyediakan hormon inhibin yang berfungsi mencegah produksi hormon oleh kelenjar pituitari. 

 

3. Tuba falopi 

 

Reproduksi wanita yang juga berperan dalam siklus menstruasi dalam fase ovulasi adalah tuba falopi. 

Tuba falopi merupakan saluran antara ovarium (tempat produksi sel telur) dan rahim (tempat perkembangan janin) yang menjadi tempat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. 

Dalam organ reproduksi wanita, tuba falopi terdiri dari dua saluran yang ada di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim. Saluran tuba ini berbentuk memanjang jika dilihat dari ovarium dan akan membuka jika dilihat dari dalam rahim. Tuba fallopi memiliki panjang berkisar 4 sampai 5 inci dengan diameter berkisar 0,2 sampai 0,6 inci. 

Dilansir dari Cleveland Clinic  hal yang terjadi sebelum siklus menstruasipada fase ovulasi adalah sel telur yang matang dilepaskan oleh ovarium akan disapu / dipindahkan oleh fimbriae (bagian ujung tuba falopi yang seperti jari) ke dalam  saluran tuba. Jadi di dalam  saluran tuba itu sel telur sedang menunggu waktu dibuahi. 

Ketika pasangan berhasil ejakulasi maka penis mengeluarkan  sperma melalui vagina. Kemudian sperma akan melewati serviks, rahim dan berhenti di saluran tuba yang berisi sel telur  matang yang siap dibuahi oleh sperma. Disitulah  proses ovulasi terjadi. 

Penyatuan antara sperma dan sel telur akan menjadi embrio. Dalam kondisi itu tuba falopi berperan memindahkan embrio dengan otot-otot kuatnya untuk mencapai rahim supaya sel telur dapat berkembang menjadi janin. 

 

4. Rahim 

 

Rahim merupakan organ reproduksi wanita yang menyerupai buah pir yang berongga dan berotot. Lokasinya berada di antara rektum dan kandung kemih sekitar panggul. Rahim memiliki berat sebesar 1 ons dengan tebal mencapai 1 inci. 

Adapun peran utama rahim dalam sistem organ reproduksi wanita yang meliputi sebagai rumah janin selama 9 bulan berkembang dan tempat terjadinya darah menstruasi. 

Saat terjadinya siklus menstruasi normal  lapisan rahim atau endometrium akan mengalami beberapa perubahan kondisi. Pada fase ovulasi  akan terjadi melepasnya sel telur dari ovarium maka lapisan rahim berubah semakin menebal yang kaya akan darah. 

Jika terjadi pembuahan maka  rahim semakin menebal bahkan bisa meregang seperti balon dengan tujuan supaya janin bisa bertumbuh. Ketika waktunya persalinan, rahim akan mengalami kontraksi hebat dengan tujuan agar membantu bayi keluar. Selama  kurang lebih seminggu pasca lahiran, lapisan rahim akan kembali pada ukuran semula sebelum hamil. 

Sedangkan siklus menstruasi pada fase menstruasi ketika tidak terjadi pembuahan mengakibatkan sel telur yang sudah terlanjur berada dalam lapisan endometrium akan meluruh yang disertai merobeknya lapisan rahim itu sehingga terjadilah perdarahan dalam rahim. Perdarahan itu membuat rahim menjadi sangat tipis. 

Perdarahan darah menstruasi dari rahim bisa mencapai 30-70 militer. Dan keluarnya darah itu juga memicu munculnya rasa nyeri di sekitar perut dan panggul. 

Kalau kamu merasa insecure beraktivitas atau susah tidur hanya karena takut bocor dan enggak bisa menahan nyeri haid yang berlebihan. Tenang dua masalah itu bisa kamu atasi hanya dengan 1 solusi yaitu pembalut Missy yang daya serap diatas rata-rata serta dilengkapi mint herbal yang ampuh membantu meredakan rasa sakit sekitar perut. 

 

5. Serviks/leher rahim 

 

Organ reproduksi wanita yang memiliki panjang dan lebar sekitar 1 inci dan terletak di antara rahim dan vagina dikenal sebagai serviks atau leher rahim. 

Peran penting serviks yaitu sebagai tempat produksi lendir serviks untuk memudahkan sperma berenang menuju sel telur untuk mengalami pembuahan saat siklus menstruasi pada fase ovulasi dan sebagai pencegahan masuknya benda asing seperti bakteri atau kuman ke rahim. 

 Kondisi serviks akan mengalami perubahan menyesuaikan dinamika siklus menstruasi pada wanita. Ketika haid, serviks akan terbuka melunak  dengan tujuan supaya darah menstruasi dari rahim bisa keluar menuju vagina. 

Sedangkan ketika siklus menstruasi  pada fase ovulasi yang terjadi pembuahan, kondisi serviks akan memproduksi lendir mengental sampai membentuk sumbatan yang bertujuan melindungi embrio dari infeksi. Tapi sumbatan itu akan menipis ketika mendekati waktu kelahiran. Ketika momen sebelum lahiran kondisi serviks akan melunak, memendek seta melebar untuk persiapan janin keluar

 

6. Vagina 

 

Alat reproduksi wanita terdiri atas salah satunya vagina. Vagina merupakan saluran otot yang dilengkapi dengan saraf serta selaput lendir. Keberadaan vagina sebagai jalan penghubung antara rahim dan serviks ke bagian terluar tubuh yang memudahkan dalam keluarnya darah menstruasi, hubungan seks dan persalinan. 

Berdasarkan healthline.com vagina terdiri dari beberapa bagian yang mendukung fungsinya. Bagian pertama disebut pembukaan vagina yang berupa lubang yang terletak di antara uretra dan anus. Pembukaan vagina ini dalam siklus menstruasi berperan sebagai pintu keluar darah menstruasi.

Bagian kedua dari vagina adalah selaput dara yang merupakan selaput tipis di sekitar lubang vagina yang pada umumnya berbentuk bagai bulan sabit. Si selaput dara ini bisa menjadi pintu keluar darah menstruasi.  Selain itu saat fase ovulasi yang terjadi pembuahan, selaput dara menjadi media masuknya sperma ke dalam vagina yang bisa menyebabkan robek. 

Dalam fase menstruasi kondisi vagina rawan mengalami gatal. Hal itu dikarenakan saat menstruasi hormon mengalami naik-turun yang menyebabkan ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dan buruk sehingga bisa memunculkan rasa gatal. Kalau dibiarkan terus-menerus bisa mengundang infeksi serius. 

Sebelum terjadinya menstruasi, vagina memiliki PH rendah yang berfungsi sebagai perlindungan dari perkembangan bakteri jahat. Namun ketika menstruasi, area sekitar vagina memiliki PH tinggi terasa lembap yang dapat menstimulus berkembangnya jamur atau bakteri.

 Supaya organ reproduksi wanitadalam vagina ini terhindar dari gatal-gatal maka sangat penting menjaga kesehatannya yang salah satunya dengan rutin mengganti pembalut setiap 4 jam sekali dan yang terpenting pakailah pembalut berbahan alami pencegah infeksi seperti dalam kandungan pembalut Missy.

 

Semakin mengenal organ reproduksi wanita  yang berperan dalam siklus menstruasi semakin bangga menjadi seorang perempuan. Pasalnya kinerja reproduksi wanita  saat menstruasi begitu otomatis tanpa kita sadari, walau berdarah-darah tapi tidak sampai menghilangkan nyawa bahkan siklus menstruasi  menjadi cikal bakal terlahirnya generasi baru. 

Yang paling penting ketika sudah mengenal reproduksi wanita harus bisa menjaga kesehatannya agar area kewanitaan terhindar dari bahaya bakteri atau jamur penyebab infeksi berbahaya. Mulailah dengan hal sederhana seperti memakai celana dalam bersih yang tak lembap serta pembalut yang #TipisAdemAntiBocorBeranion yang menjadikan hari menstruasi terasa feel free no worry