Menjelang akhir tahun 2023 kemarin, sepertinya jadi ingin flashback hal yang sempat viral di medsos. Salah satu yang  mengejutkan yaitu kasus cerita cewek yang rebahan di kursi penumpang KRL karena harus menahan sakitnya nyeri haid

Yang cukup mengagetkan kalau perekam video itu seorang perempuan yang protes sejak melihat perempuan di depannya tiduran di kursi penumpang. Begini responnya yang dilansir dari Liputan6.com, “Pak enggak boleh kan pak tidur ya.” sambil mengadu ke petugas KRL dan sedikit ketawa. 

Lalu petugas itu menegur perempuan yang rebahan. Kemudian cewek rebahan  itu merespon, “sakit perut banget aku, pak. Sakit banget pak, serius”. Ditelisik ternyata dia sedang mengalami nyeri haid.

Terus si  perempuan perekam itu menyahut lagi yang dilansir dari Liputan6.com, “Berasa kayak kereta punya nenek moyang lu.” 

Misalnya kamu dalam kondisi seperti itu, apa yang kamu lakukan ketika menyaksikan cewek rebahan karena menahan sakit nyeri menstruasi?.

Sebagai perempuan yang sama-sama merasakan nyeri haid, rasanya tak tega menegur, menertawakan bahkan meledeknya. Hati kecil sebagai perempuan pasti ada rasa iba kalau ada yang sampai merasakan nyeri menstruasi yang membuat tak berdaya sampai rebahan seperti itu. 

Apakah memang benar hati perempuan sudah tertutup?. Untuk mengetahui hal itu Missy pernah membuat challenge Missy Cerita Baik  yang berisi sebuah situasi “Di sudut ruangan aku melihat seorang cewek berdiri kesakitan memegang perut dan ada darah tembus dari celananya. Menyaksikan itu rasanya aku akan…”. 

Cerita bersambung itulah yang memicu #TemanDekatMissy memberikan responnya. Dari respon mereka terkait  cerita menstruasi yang Missy buat, akan terlihat  apakah sesama perempuan masih memiliki kepedulian atas pengalaman menstruasi satu sama lain.

Salah satu #TemanDekatMissy yaitu kak Dnnora membagikan ceritanya  jika bertemu dengan perempuan yang sedang menahan nyeri haid dan ketahuan tembus. Dari ceritanya, dia akan melakukan berbagai cara untuk membuatnya tidak kesakitan dan malu. 

Begini cerita menstruasi dari kak Dnnora, “paling awal pasti aku tanya dulu kenapa?. Dan kalau memang karena lagi datang bulan, pasti aku bantuin cari cara supaya bocornya ditutupin supaya gak dilihat banyak orang. Yang pasti aku tawarin pembalut karena memang aku selalu bawa pembalut untuk jaga-jaga. Karena dia lagi kesakitan pasti aku tawarin untuk minum air putih supaya dia merasakan ketenangan. Terakhir menemani dia untuk ganti pembalut dan memastikan kalau kondisinya sudah membaik.” 

Dari cerita kak Dnnora dalam menyikapi pengalaman menstruasi orang lain, jadi belajar walau sedang melihat seorang perempuan memegang perut dan ada noda merah di celana/roknya tidak langsung menyimpulkan kalau cewek itu sedang mens, bisa jadi pendarahan atau kena cat merah mungkin. 

Maka itu sikap awal kak Dnnora dengan menanyakan dahulu apa yang terjadi pada cewek itu adalah hal utama yang perlu dilakukan supaya bisa bertindak mencari solusi yang tepat, bukan  jatuhnya sok tahu yang bisa memunculkan masalah baru. 

Sikap dari kak Dnnora yang akan memberikan air putih ke cewek itu merupakan sikap manis yang dapat membuat seorang perempuan merasa dipedulikan dan merasa kuat menghadapi sakitnya nyeri haid.

Hal yang mulia juga yang dilakukan kak Dnnora adalah dengan memberikan pembalut supaya cewek itu nggak lagi tembus. Perlu hati yang lapang ketika mau memberi sesuatu ke seseorang yang baru kita kenal. Salut!. 

 

Sedangkan sikap #TemanDekatMissy yang lain dari kak Zebdaily terkait respon cerita menstruasi kalau ketemu cewek yang menahan nyeri haid dan ketahuan bocor, memiliki cara tertentu yang terlihat manis sekali sikapnya. 

Begini respon cerita tentang haid dari kak Zebdaily, “aku akan menawarkan padanya untuk menggunakan pembalut Missy Day yang selalu kubawa di dalam tas. Tak lupa kusarankan juga menutupi noda di celananya dengan mengikatkan jaket di pinggangnya.” 

Hal yang bisa kita pelajari dari sikap merespon cerita menstruasi dari cewek lain yaitu keikhlasan menolong. Jujur hal itu nggak mudah dilakukan, mengorbankan jaket kesukaan kita untuk menutupi noda merah di celana/rok cewek lain, pasti jaket itu akan jadi kotor. 

Tapi karena mungkin perasaan senasib  seperjuangan sesama perempuan yang pernah merasakan tiba-tiba bocor membuat hati tak banyak berpikir untuk menolong cewek itu dari rasa malu dari bocor. Keren sis!. 

Dan yang bikin salfok adalah kak Zebdaily akan memberikan Missy Day ke cewek itu karena dia selalu stok di tas. Kalau dilihat dari packagingnya Missy Day ini super tipis jadi praktis disimpan dimanapun dan pasti aman disimpan karena didesain dengan antibacterial seal yang kedap udara dan air sehingga mencegah kuman atau bakteri masuk. 

Selain itu pembalut Missy Day ini kalau dipakai di hari deras akan sangat membantu mencegah kebocoran saat aktif bergerak karena dilengkapi dengan SAP yang berfungsi menyerap cairan secara merata dan cepat menyerap dalam sedetik saja. 

Dan sikap #TemanDekatMissy yang lain dari kak Fathonah dalam menyikapi pengalaman menstruasi ketika menyaksikan cewek lain kesakitan menahan nyeri haid dan ketahuan ada noda merah di celana ternyata  memiliki cara yang unik nih!. 

Begini respon cerita menstruasi kak Fahonah, “Memberi pertolongan pertama yaitu Missy Day karena haid pertama sesuai pengalamanku ketika pakai Missy Day, benar-benar terasa nyaman, semriwing, adem dan mengurangi rasa nyeri. GWS ya sis!.” 

Dari sikap kak Fathonah ini jadi mengingatkan kembali sifat unik seorang perempuan. Ya perempuan itu kalau sudah merasakan nyaman akan sesuatu tak akan pelit berbagi pengetahuan dan rasa ke sesama perempuan. Karena hati kecil perempuan ingin sekali semua perempuan merasakan kebahagian yang dia rasakan. Wah so sweet sekali!. 

Dari ketiga respon #TemanDekatMissy atas pengalaman menstruasi perempuan lain, membuktikan bahwa perempuan masih memiliki rasa simpati dan peduli terhadap penderitaan perempuan ketika mengalami nyeri haid dan bocor.

Dan yang perlu kamu ingat selalu sis memang kelihatannya sederhana tindakan menolong sesama perempuan ketika menstruasi, tapi percayalah kebaikan sekecil apapun dari kamu untuk sesama perempuan akan menguatkannya, mengubah paradigma menstruasi perlahan-lahan yang dianggap sebagai hal yang memalukan dan menularkan energi positif bagi kehidupan. Kalau bukan kita yang peduli terhadap kesakitan perempuan dari nyeri haid, terus siapa lagi?.