Siklus menstruasi yang pasti ditunggu kehadirannya bilamana kamu sudah menikah adalah fase ovulasi.
Ovulasi merupakan proses telah matangnya sel telur dalam rahim yang akan bergerak menuju tuba fallopi untuk menunggu sperma agar dibuahi. Fase inilah menjadi kunci terjadinya kehamilan.
Diluaran sana banyak sekali beredar mitos berhubungan dengan masa subur yang kadangkala membuat cewek bingung mau memercayai atau tidak. Untuk membantu kamu agar tidak terpengaruh sama berita yang belum tentu benar, artikel ini akan menguraikan fakta ovulasi yang membuatmu semakin memahami organ reproduksimu.
Keputihan Sampai Gairah Seks Meningkat Pertanda Ovulasi
Sebagian cewek ada yang tidak merasakan pertanda ovulasi, namun beberapa cewek juga pernah merasakan gejalanya seperti yang dilansir dari Healthline:
- Muncul bercak
- Payudara terasa lembut
- Meningkatnya dorongan seksual
- Mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada perut
- Keputihan berwarna putih telur dan tidak beraroma menusuk
- Suhu basal bisa mencapai 36,4-37 derajat celcius
- Di mata pasangan, jadi lebih menarik
Adanya salah satu gejala seperti keputihan itu ditenggarai karena saat ovulasi kadar estrogen melimpah sehingga mendorong produksi banyaknya lendir serviks berupa cairan putih tak berbau.
Kalau kamu ingin memastikan apakah sedang mengalami ovulasi, kamu bisa memanfaatkan alat ovulation test pack.
Ovulasi Bisa Terjadi Lebih dari Sekali dalam Siklus Menstruasi
Banyak yang mengira bahwa ovulasi hanya terjadi sekali dalam satu siklus menstruasi. Namun, tidak jarang terjadi ovulasi ganda atau bahkan tiga kali dalam satu siklus.
Hal itu diperkuat oleh data dari NewScientist yang menemukan kalau 10% dari partisipan penelitian ada yang memproduksi 2 buah sel telur dalam sekali siklus menstruasi.
Jika seorang perempuan memiliki dua sel telur yang akan dibuahi oleh sperma maka akan memunculkan potensi lahirnya bayi kembar.
Waktu Ovulasi Bisa Mundur
Pada normalnya ovulasi dapat terjadi sekitar dua minggu sebelum terjadinya siklus menstruasi. Contoh jika setiap bulannya siklus menstruasi kamu terjadi dalam 28 hari maka berpotensi hari ke-14 terjadi ovulasi.
Fakta pada beberapa kasus, beberapa perempuan mengalami ovulasi yang tidak tepat waktu seperti pada umumnya. Panjang siklus dan waktu ovulasi bisa bervariasi dari wanita ke wanita. Hal itu disebabkan berbagai penyebab seperti stres, pola tidur berantakan, diet bahkan kondisi penyakit tertentu seperti PCOS (sindrom ovarium polikistik).
Umur Sel Telur Tidak Panjang, Umur Sperma Lebih Panjang
Meskipun ovulasi adalah saat yang krusial dalam proses reproduksi, namun telur yang dilepaskan hanya memiliki masa hidup yang singkat sekitar 12-24 jam di dalam tuba fallopi. Di waktu itu hal yang tepat untuk berhubungan intim karena ada potensi besar sel telur dibuahi oleh sperma dan menimbulkan kehamilan. Jika selama sehari itu sel telur tidak dibuahi maka sel telur akan hancur, luruh bersama darah haid.
Sedangkan sperma dapat hidup di tuba fallopi sekitar 3-5 hari. Teruntuk kamu yang merencanakan promil disarankan untuk berhubungan intim selain di hari ovulasi juga bisa di hari sebelum ovulasi atau setelahnya.
Semakin Lanjut Usia Sel Telur Berkurang
Pada bayi perempuan yang baru dilahirkan akan mempunyai kurang lebih dua juta sel telur yang belum matang. Ketika masa remaja, jumlah sel telur menurun mencapai lima ratus ribu yang belum matang. Sedangkan sel telur yang matang seumur hidup hanya berkisar tiga ratus sampai lima ratus sel telur.
Jadi semakin lanjut usia, komposisi dan fungsi genetik sel telur mengalami penurunan yang mengakibatkan perempuan berusia diatas 35 tahun akan berisiko besar mengalami hal meliputi: keguguran, mengandung janin yang membawa penyakit, janin mengalami kelainan genetik dan kemandulan.
Hanya Sperma Terbaik yang Menaklukkan Sel Telur
Tahu enggak sis kalau sel telur itu memiliki sifat perempuan yaitu pandai menyeleksi. Sedangkan pria bisa memproduksi jutaan sperma yang dimasukkan lewat penetrasi Miss V.
Namun dari jutaan itu, cuma satu sperma yang sangat berkualitas, sehat, jinak yang sukses menyusup membuahi sel telur wanita. Benar-benar wanita begitu istimewa ya.
Waktu Terbaik Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil
Ada fase “jendela subur” yang dapat terjadi selama enam hari menjelang dan saat fase ovulasi. Di momen itulah waktu yang tepat dalam berhubungan intim agar segera hamil. Soalnya sperma bisa bertahan dan menunggu sel telur sekitar tiga sampai lima hari.
Dengan mengetahui fakta-fakta unik tentang ovulasi, kita dapat lebih memahami bagaimana tubuh wanita berfungsi dan bagaimana faktor-faktor tertentu dapat memengaruhi proses ini.
Salah satunya tanda ovulasi yang mungkin sering dialami perempuan adalah munculnya keputihan yang banyak. Namun terkadang beberapa perempuan merasakan jika keputihan banyak itu dibuat beraktivitas padat biasanya menimbulkan lembap, iritasi bahkan gatal-gatal.
Jika kamu juga pernah merasakan ketidaknyamanan itu, maka bisa siap sedia Missy Pantyliner yang mampu menyerap keputihan dengan baik yang dilengkapi lapisan tembus udara sehingga cegah lembap. So bersama Missy hari-hari terasa feel free no worry.