Bagi #TemanDekatMissy muslimah di bulan Maret tepat di bulan Ramadhan ini telah menjalankan puasa, semoga lancar ya. 

Berbicara mengenai puasa yang aktivitas dominannya adalah membatasi makan dan minum selama 13 jam. Terkadang terasa berat juga dalam beraktivitas harus menahan lapar dan haus. Tapi kalau kamu mau mendalaminya, puasa bisa membuat jiwa lebih damai yang bisa meningkatkan kesehatan mental. 

Yang lebih menarik perhatian adalah dengan berpuasa bisa menjaga kesehatan reproduksi wanita. Jika organ reproduksi wanita dalam kondisi sehat maka akan melancarkan sirkulasi menstruasi dan menaikkan potensi kesuburan. 

Lantas bagaimana bisa puasa berpengaruh  terhadap sistem reproduksi wanita? Untuk selengkapnya cari tahu dalam penjelasan di bawah ini ya sis!. 

 

Bagaimana Puasa Berdampak  Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita? 

 

 

  • Fungsi hormon lebih optimal selama puasa  

 

 

Dalam kondisi puasa, tubuh memproduksi asam dan basa dalam kadar seimbang sehingga berpengaruh dalam mengoptimalkan fungsi hormon. 

Kehamilan dapat terjadi didukung dengan hormon yang seimbang. Namun jika dalam tubuh wanita kadar luteinizing hormone (LH) semakin tinggi maka akan memicu infertilitas/ketidaksuburan. Hal itu dibuktikan dengan sebuah studi yang mengungkapkan bahwa tingkat wanita yang mengalami keguguran terjadi pada perempuan yang kadar LH naik drastis. 

Namun selama tubuh tidak mengkonsumsi makanan atau minuman selama 13 jam, akan mendorong tubuh untuk menormalkan kadar LH sehingga mencegah keguguran dan menaikkan potensi kesuburan. 

Selain itu jika dalam tubuh terjadi resistensi insulin akan berpotensi mendorong terjadinya penyakit hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang menghambat kesuburan. Tapi sepanjang puasa tubuh akan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga bisa melepaskan dari gangguan hormonal reproduksi wanita. 

 

  • Puasa mendorong penurunan berat badan yang berpengaruh pada proses siklus menstruasi 

 

Beberapa  penelitian telah menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dapat mengganggu siklus menstruasi, ovulasi, dan bahkan kesuburan. 

Ketika berpuasa tubuh terbebas  mencerna apapun yang masuk. Hal itu membuat sistem pencernaan memiliki banyak waktu luang beristirahat sehingga  mendorong pengeluaran racun dalam tubuh sehingga  tubuh semakin fokus membasmi berbagai bakteri, kuman, sel kanker, virus. Kondisi itu mempengaruhi kinerja reproduksi wanita lebih maksimal. 

Selama puasa yang minim akan masuknya kalori berdampak dalam mengurangi gula darah berlebihan sehingga mendorong seimbangnya hormon reproduksi wanita. Hal itu juga akan berpengaruh terhadap kelancaran siklus menstruasi dan saat ovulasi memperlancar produksi sel telur yang banyak serta berkualitas. 

 

  • Tubuh mengalami  detoksifikasi yang membantu kesuburan 

 

Puasa juga dapat berperan dalam membantu tubuh melakukan proses detoksifikasi atau membersihkan diri dari racun dan zat-zat berbahaya. 

Adanya proses detoksifikasi mendorong tubuh lebih fokus untuk memperbaiki sel tubuh yang sudah rusak. Selain itu juga melancarkan metabolisme, menguatkan sistem imun, mencegah dari diabetes tipe 2. Jika semua sistem itu berjalan sesuai fungsi maka otomatis reproduksi wanita juga akan berfungsi lebih baik. 

Proses detoksifikasi juga dapat membantu meningkatkan kualitas sperma pada pria dan kualitas telur pada wanita, yang keduanya merupakan faktor penting dalam kesuburan.

Tidak menyangka ya sis, puasa ramadhan setiap tahun kita jalani memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan reproduksi wanita. Yang paling penting ketika berpuasa tetaplah jaga pola makan yang sehat supaya sistem tubuh terhindar dari gangguan berbahaya. Semangat puasanya #TemanDekatMissy!.