Siapa yang pertama kali menemani kamu mengarungi hari menstruasi yang terasa berat?
Bagi anak perempuan, sosok Ibu lah yang support system pertama terbaik dalam menghadapi pengalaman menstruasi pertama kali. Soalnya Ibu juga seorang perempuan yang merasakan betul situasi rumit menghadapi menstruasi.
Ketika beliau mendapati anak perempuannya mengalami lika liku menstruasi, maka nuraninya akan tergerak untuk membersamai anak perempuannya. Lantas bagaimana caranya seorang ibu menemani anak perempuannya selama menstruasi?.
Untuk menjawab pertanyaan itu. Kebetulan Missy pernah mengadakan challenge #PesanIbuPalingBerharga yang mengajak Teman Dekat Missy untuk menceritakan momen atau pesan paling berharga Ibu ketika membersamai saat hari-hari berat menstruasi.
Banyak Teman Dekat Missy yang mencurahkan curhatannya tentang sosok Ibu yang berperan penting selama mengalami pengalaman menstruasi mereka. Enggak menyangka ada saja cara Ibu untuk membuat anaknya tangguh dan nyaman selama haid. Membacanya saja bikin terharu dan semakin rindu kehadiran Ibu.
Cerita Momen Perhatian Ibu Ketika Kesakitan Saat Menstruasi
Hampir semua Ibu di dunia ini kalau anak perempuannya mengalami penderitaan pengalaman menstruasi, rasanya hidup Ibu juga merasakan derita itu. Pastinya Ibu tidak akan tega melihat anaknya merintih kesakitan. Ibu selalu memberikan pertolongan dan perlindungan apa saja supaya anaknya terbebas dari derita drama menstruasi.
Seperti cerita dari kak Laksmi, ketika menjalani drama menstruasi Ibunya selalu sigap memenuhi kebutuhan anaknya, “Menstruasi pertamaku ketika usia 14 tahun dimana teman seusiaku sudah lebih dulu mengalaminya. Ibu selalu menenangkan aku bahwa menstruasi hal alami yang berproses datangnya. Ketika akhirnya datang aku pun senang sekali bisa memakai pembalut untuk pertama kalinya. Ibu yang memberikan jamu kunyit asem agar tidak bau badan, ibu juga mengkompres perutku dengan botol hangat ketika nyeri menstruasi melanda, dan ibu juga tahu makanan favoritku ketika menstruasi. Engkau memang ibu yang hebat bu.”
Dari penuturan kak Laksmi jadi refleksi diri kalau semisal kita sudah menjadi seorang Ibu terus anak kita curhat belum mens juga di usia remaja, bagaimana ya meresponnya.
Sebelum mempersiapkan respon, kamu sebaiknya harus tahu dulu usia normal menstruasi. Menstruasi pertama kali dapat terjadi minimal usia 9 tahun dan maksimal usia 15 tahun.
Kalau ternyata pada usia lebih 15 tahun tak kunjung menstruasi, kamu sebagai Ibu bisa langsung berkonsultasi ke dokter untuk cari tahu penyebabnya. Kalau dari kasusnya kak Laksmi yang baru pertama kali menstruasi di usia 14 tahun itu masih normal ya.
Dan PR juga sebagai seorang Ibu nantinya untuk memberikan edukasi menstruasi kepada anak perempuan supaya mereka lebih mengenal diri mereka sendiri. Enggak perlu bingung lagi, kamu bisa mengakses informasi seputar menstruasi yang lengkap dan menginspirasi hanya di website Missy, Instagram Missy , Tik Tok Missy.
Yang menariknya lagi dari kisah kak Laksmi, jadi tahu kalau Ibu sosok yang paling tahu bagaimana membuat anaknya lebih rileks saat nyeri haid yaitu dengan memberikan sensasi hangat melalui botol panas yang dikompres dalam perut.
Tapi kadangkala kompres air hangat hanya menghilangkan sementara rasa sakit, kalau sudah selesai dikompres mudah datang kembali nyeri haid itu.
Nah hal itu membuat #TemanDekatMissy terkhusus yang sudah jadi Ibu selain menggunakan cara itu juga pakai Pembalut Missy yang kandungan mint ampuh meredakan kram perut. Ada #TemanDekatMissy yang saat pakai Missy, nyeri haid cuma seharian saja padahal biasanya bisa sampai 3 harian.
Paling suka sikap Ibu Laksmi yaitu sikap perhatiannya dengan memasakkan makanan favorit saat mens yang bisa membantu menaikkan mood berantakan ketika haid. Apalagi kalau mens, nafsu makan sedang merajalela jadi butuh asupan juga, pastinya masakan Ibu enggak ada duanya deh!.
Berbicara soal pengalaman menstruasi nyeri haid, kondisi itu juga dialami kak Arunika, “Sejak SMA aku memiliki keluhan sakit perut saat mens dan itu rasanya berat banget dari hari 1-3. Bahkan rasanya pengin menyerah. Namun, Ibu selalu ada di sampingku merawatku. Beliau memijatku, membuatkanku minuman hangat, membuatkanku kompres, dan juga obat-obatan yang mesti aku minum. Aku benar-benar berjuang banget untuk bertahan hidup saat ada di fase kritis saat menstruasi 😢. Terimakasih Ibu telah merawatku, menyemangatiku kala aku berjuang melewati itu.“
Sebenarnya nyeri haid itu normal terjadi namun kalau sakitnya lebih 1 hari dan menyebabkan susah beraktivitas yang hanya rebahan saja itu bisa menjadi pertanda organ reproduksi wanita yang terganggu. Untuk tahu perbedaan nyeri hadi normal dan tidak bisa baca disini ya sis perbedaan nyeri haid normal dan tidak.
Dari cerita menstruasi kak Arunika ini membuktikan cinta Ibu kepada anak perempuannya enggak mengenal lelah. Semua hal Ibu lakukan demi anaknya termasuk mengatasi nyeri mens mulai dari memijat, membuatkan minuman hangat, kompres di perut, membeli obat. Kehadiran Ibu sangat menguatkan jiwa anak perempuan ketika sakit tak kunjung hilang.
Jika kamu pernah mengalami seperti cerita menstruasi kak Arunika tapi berbagai cara sudah dilakukan namun nyeri haid tak kunjung mereda. Kamu bisa melakukan terapi kesehatan bersama pembalut Missy yang kandungan herbal pilihan dan mint extraknya mampu menangani penyebab nyeri haid yang disebabkan oleh kista atau endometriosis.
Dari dua cerita diatas ada kesamaan sikap Ibu dalam mengatasi nyeri haid putrinya dengan mengompres air hangat di perut.
Tapi berbeda penyikapan Ibu dari kak Puspita dalam mengatasi nyeri haid anaknya seperti cerita ini, “Waktu masih gadis dan almarhumah ibu masih ada, beliau paling tau kalo aku lagi mens pasti jungkir balik kelojotan nangis-nangis, beliau suka kasih kunyit diparut terus disaring airnya dikasih garam dikit biar ada rasanya. Masyaallah 😢 beliau paling mengerti aku, aku dimanjain kalo lagi mens, suruh tidur istirahat sama dipijitin 😭😭 kangen almarhumah ibu 😔💔 sekarang kalo sakit mens cuma bisa guling-guling sama nangis.”
Berdasarkan informasi dari Turmeric for Health bahwa kunyit mengandung zat kurkumin yang berfungsi menekan produksi hormon prostaglandin yang menyebabkan peradangan kram perut dengan begitu dapat membantu meredakan sakit perut saat mens.
Cerita Pengalaman Menstruasi Menggunakan Pembalut Ditemani Ibu
Siapa yang mengenalkan pembalut pertama kali ke kamu saat mens?.
Pengalaman menstruasi pertama kali paling aneh adalah bingung harus bagaimana kalau darah keluar dari Miss V. Yang di otak cuma kepikiran memanfaatkan kain apapun atau tisu untuk memberhentikan pendarahan. Eh kok ya masih keluar terus hingga tembus di rok sekolah.
Ya maklum soalnya belum mendapat edukasi menstruasi. Apakah kamu pernah mengalami kebingungan pakai pembalut sis diawal menstruasi?.
Tapi setelah curhat sama Ibu jadi tahu kalau pembalut adalah alat yang efektif menyerap darah dan mencegah kebocoran walaupun dibuat bergerak. Beberapa #TemanDekatMissy yang baru kenal pembalut juga dari Ibunya.
Ibu mereka tanpa diminta mengajarkan cara pakai pembalut yang tepat, rutin mengganti sampai membuangnya. Seperti cerita mereka berikut ini:
“Ibuku adalah seseorang yang sangat peduli tentang kesehatan. Terutama saat aku mengalami menstruasi. Awal menstruasi aku selalu mengalami kram atau nyeri. Tapi ibuku selalu ada untukku dengan membuatkan teh hijau atau air jahe untuk meredakan nyeri. Ibu selalu berpesan agar aku memilih pembalut yang aman dan nyaman dan jangan lupa selalu menjaga kebersihan. Ganti pembalut tiap beberapa jam. Kemudian mengajari ku cara membuang pembalut yang benar dengan bilas dahulu lalu lipat baru dibuang. Dan pesan itu masih tersimpan di kepalaku dan kuterapkan selalu. “ cerita kak Siti
Momen memakai pembalut bersama Ibu juga sangat berkesan di benak kak Irene, “Aku lahir dan besar di lingkungan saudara semua laki laki, jadi ketika haid pertama kali tuh bingung banget mau cerita gak punya saudari perempuan akhirnya cerita sama Alm. Ibu. Sama ibuku diajarin cara beli pembalut sampai cara pakai dan cara menjaga kebersihannya. Buat aku saat itu sangat berkesan dan gak terlupakan. Sekarang aku punya anak gadis yg sudah mulai menstruasi, seperti dejavu, anakku bingung dengan haid pertamanya, dan aku yg mengajari anakku seperti ibuku dulu ngajarin aku.”
Dan Kak Moy juga mendapat perlakuan yang hampir sama ketika mengenal pembalut dari Ibunya, “Ibu berpesan agar tetap bersih kapanpun dan dimanapun dan rutin mengganti pembalut. Beliau juga mengajarkanku cara membuang dan memasang pembalut dengan tepat. Beliau menjelaskan kepadaku apa itu haid dan bagaimana cara menyikapi diri saat PMS. Yang terpenting beliau memberitahukan untuk tidak panik dan tetap tenang apapun keadaan yang terjadi.”
Dari 3 cerita #TemanDekatMissy diatas ada kesamaan perilaku ibu mereka ketika mengajarkan cara menggunakan pembalut kepada putrinya yaitu memilihkan pembalut yang pasti aman dan nyaman, menyarankan untuk rutin mengganti dan memberitahu cara membuang pembalut yang tepat.
Tindakan seorang Ibu yang cermat memilih pembalut aman bertujuan untuk menyelamatkan anak perempuannya dari infeksi berbahaya yang diakibatkan dari penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pembalut. Jadi ingatlah pesan Ibu untuk senantiasa memilih Pembalut yang Membuat Bebas Infeksi.
Ibu juga sering mengingatkan kalau pakai pembalut perlu diganti selama 4-6 jam atau ketika lagi deras-derasnya. Sebenarnya saran Ibu itu menginginkan kamu untuk terbebas dari rasa lembap berlebihan ketika pembalut sudah terasa basah dan pengap. Karena lembap adalah tempat kesukaan bakteri, kuman dan jamur.
Dan yang terpenting ibu juga memberi nasihat untuk senantiasa membuang pembalut pada tempat sampah bukan di kamar mandi supaya tidak membuat saluran mampet. Selain itu menjaga kebersihan lingkungan.
Cuma masalahnya ada Ibu yang menyarankan untuk membuang pembalut tapi di sisi lain ada yang memerintahkan mencuci dahulu. Mana kira-kira yang tepat?. Untuk menjawab kebingungan kamu, bisa cek Tanya Dokter, Pembalut Apakah Perlu Dicuci?, semoga membantu kamu ya sis!.
Betapapun menstruasi membuatmu kesakitan, Ibu akan menolong kamu dengan cara-cara penuh kasih sehingga rasa sakit itu sirna.
Betapapun saat menstruasi kamu berdarah-darah, Ibu akan selalu memilih pembalut yang bisa melindungi dari infeksi dan kebocoran.
Cinta Ibu tak lekang oleh waktu, maka itu ingatlah selalu pesannya untuk menguatkan kamu menjalani hari berat selama haid. Semangat sis!.