Siklus menstruasi normal dapat terjadi bukan hanya peran dari organ reproduksi wanita melainkan juga didukung peran dari hormon wanita yang menjadi penggerak kinerja organ kewanitaan. 

Pada umumnya hormon merupakan zat kimia yang membawa sinyal petunjuk bagi tubuh yang memasuki darah sehingga siap untuk menuju organ yang disasar. Dengan adanya hormon membuat  sistem organ dapat melakukan yang seharusnya dilakukan agar  kesehatan terjaga. 

Bagian tubuh yang memproduksi hormon adalah kelenjar. Kelenjar yang berperan dalam memproduksi hormon wanita saat haid  terdiri dari:  hipotalamus, pituitari, dan ovarium. 

Jika hormon menstruasi bermasalah maka akan mengundang berbagai keresahan seperti menstruasi tidak teratur, tidak mengalami siklus menstruasi bahkan sampai terjadinya ketidaksuburan/infertilitas.

Supaya kita terhindar dari permasalahan hormon menstruasi, sudah saatnya untuk mengenali 5  hormon wanita yang terlibat dalam siklus menstruasi sehingga bisa menjaga lifestyle agar hormon selalu terjaga keseimbangannya.

 

Peran Estrogen Pada Siklus Menstruasi 

 

Hormon  estrogen diproduksi oleh ovarium pada bagian folikel graaf saat siklus menstruasi,  luruhnya folikel graaf dan sebelum ovulasi. Folikel graaf merupakan bagian folikel yang sudah siap untuk berovulasi dalam mendukung siklus menstruasi normal.

Selain itu hormon estrogen juga dapat diproduksi oleh plasenta atau ari-ari yang berguna dalam perkembangan janin. 

Proses terbentuknya hormon estrogen dipengaruhi oleh keaktifan hormon perangsang folikel (FSH) dari kelenjar hipofisis anterior. Kemudian FSH mengaktifkan folikel graaf supaya memproduksi estrogen. Lalu estrogen terbentuk maka akan mempengaruhi sekresi FSH yang menyebabkan ovulasi. 

Kalau dilihat dari organ yang memproduksi estrogen dapat terlihat bahwa hormon wanita ini memiliki fungsi dalam terjadinya  siklus menstruasi pada wanita  dan proses kehamilan. 

Peran hormon estrogen pada siklus menstruasi dimulai dari masa remaja puber yang mempengaruhi perubahan fisik perempuan seperti: munculnya payudara serta rambut kemaluan. Selain itu juga mempengaruhi munculnya siklus menstruasi.

Sedangkan pada masa produktif yang rentang terjadi sekitar usia 15-49 tahun, peran estrogen  memiliki fungsi menstimulasi perkembangan folikel telur pada fase folikular. Estrogen juga berperan membuat lapisan dinding rahim semakin menebal untuk persiapan pembuahan yang terjadi pada fase ovulasi.

Jika tidak terjadi pembuahan maka kadar estrogen menurun yang memicu luruhnya lapisan dinding rahim sehingga terjadi fase menstruasi. 

Apabila sel telur pada fase ovulasi mengalami pembuahan maka hormon estrogen akan meningkatkan pelumasan saluran vagina untuk membantu sperma naik ke rahim menemui sel telur sehingga terjadilah pembuahan.

Jika pembuahan itu berhasil maka kehamilan akan terjadi. Pada saat itu hormon estrogen akan meningkat untuk menjalankan beberapa fungsi selama proses kehamilan: menguatkan rahim, mengembangkan organ pada janin, menciptakan jaringan payudara untuk membantu saat menyusui dan mendistribusikan gizi dari ibu hamil ke janin. 

Saat kehamilan adanya peningkatan hormon estrogen memberikan  efek mual-mual, mood swing dan semakin besarnya payudara. 

Hormon estrogen bisa mengalami ketidakseimbangan yang berefek terganggunya siklus menstruasi normal yang ditandai dengan   menstruasi sering terlambat, tidak teratur bahkan tidak mengalami mens, sakit kepala dan mudah stres atau depresi. 

 

Peran Progesteron Selama Siklus Menstruasi Normal

 

Korpus luteum ovarium (termasuk sisa dari folikel graaf)  berperan penting memproduksi hormon progesteron, yang dapat terjadi  setelah ovulasi. Progesteron juga dapat diproduksi oleh plasenta pada ibu mengandung. 

Proses terciptanya hormon wanita satu ini awalnya distimulasi oleh hormon LH (Luteinizing). Lalu LH mendorong munculnya korpus luteum dari folikel graaf dan menstimulasi terlepasnya progesteron dari korpus luteum yang terjadi pada minggu sebelum fase menstruasi. 

Kinerja hormon progesteron sudah mulai kamu rasakan ketika menginjak pubertas. Dimana pertama kali  siklus menstruasi terjadi, hormon wanita satu ini mempengaruhi pelebaran panggul, meningkatkan kelenjar keringat serta minyak pada kulit, membesarnya  payudara dan pertumbuhan bulu ketiak. 

Sedangkan  hormon progesteron selama siklus menstruasi normal memiliki peran tersendiri untuk  menebalkan dinding rahim yang bertujuan sebagai tempat bernaung sel telur yang telah dibuahi sperma ketika berada dalam tuba falopi. Di waktu yang sama progesteron memberi sinyal tubuh supaya tidak berovulasi. 

Berbeda cerita ketika selama siklus menstruasi tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum akan meluruh yang menurunkan kadar progesteron sehingga  terjadilah fase menstruasi. 

Progesteron akan memiliki fungsi lain ketika berada dalam fase ovulasi siklus menstruasi normal yaitu meningkatkan gairah seksual cewek. Momen ini cocok dimanfaatkan jika kamu berencana mewujudkan program hamil. 

Hormon wanita satu ini juga berperan penting dalam melindungi ibu hamil dengan menstimulus tubuh membentuk pembuluh darah dalam dinding rahim sebagai cara memberikan makan janin. 

Selain itu progesteron menaikkan batas rangsangan kontraktil dalam rahim supaya menghindari terjadinya kontraksi selama mengandung yang dapat memicu timbulnya kelahiran prematur. 

Saat kehamilan juga, plasenta akan memproduksi progesteron yang bertujuan mendukung fungsi korpus luteum agar menghambat ovulasi. Progesteron juga mengentalkan lendir dalam serviks supaya sperma gagal menuju rahim. 

Dan progesteron juga mempersiapkan tubuh ibu hamil dengan memperbesar kelenjar susu dalam payudara untuk produksi ASI ketika pasca lahiran nantinya. 

Hormon progesteron juga bisa mengalami ketidakseimbangan yang memunculkan efek tertentu seperti: gairah seks menurun, cemas berlebihan, perdarahan tidak normal, muncul bercak, sakit perut selama hamil, dan PMS. 

 

Fungsi LH (Luteinizing Hormone)  Dalam Fase Siklus Menstruasi 

 

LH merupakan hormon wanita yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Kemudian LH yang sudah diproduksi akan merangsang ovarium agar memproduksi progesteron selama siklus menstruasi dan kehamilan.

Dalam siklus menstruasi normal, LH memiliki peran dalam fase ovulasi yang memiliki fungsi melepaskan sel telur yang matang ketika minggu kedua atau  setelah menstruasi/waktu kesuburan.

Selain itu dengan  produksi LH akan merangsang korpus luteum ovarium untuk menghasilkan hormon progesteron pada minggu ketiga dan keempat siklus menstruasi normal.

 

Fungsi FSH (Follicle Stimulating Hormone) Selama  Fase Siklus Menstruasi 

 

Kelenjar pituitari selain memproduksi LH juga menghasilkan FSH yang sangat berpengaruh dalam siklus menstruasi terutama dalam fase folikuler untuk pembentukan dan perkembangan folikel ovarium.

FSH memiliki beberapa fungsi dalam 3 masa. Pertama pada masa pubertas, hipotalamus memproduksi  hormon gonadotropin yang merangsang produksi FSH sehingga berpengaruh pada kematangan dan perkembangan seksual. Selain itu FSH merangsang ovarium untuk menghasilkan estrogen yang berperan dalam perubahan fisik perempuan pada masa pubertas.

Kedua FSH juga berperan dalam siklus menstruasi normal yaitu merangsang folikel dalam ovarium sebagai persiapan pematangan sel telur dalam fase ovulasi. Hal itu dapat terjadi sekitar hari ke-6 dan ke 14 yang mana FSH menyebabkan folikel dalam salah satu ovarium matang. Dan pada hari ke-10 sampai ke-14 akan didapati folikel yang berhasil mematangkan sel telur sebagai bekal dalam fase menstruasi atau kehamilan. 

Ketiga FSH juga berperan dalam  perkembangan janin. Saat kehamilan di trimester kedua dan ketiga mendorong kelenjar pituitari memproduksi  FSH. FSH akan meningkat drastis ketika pertengahan kehamilan dimana folikel ovarium matang pada janin. 

FSH bisa mengalami ketidakseimbangan yang menyebabkan munculnya hipogonadisme yang ditandai dengan payudara tidak berkembang saat pubertas, tidak mengalami haid, haid terlambat, tidak memiliki gairah seks, infertilitas dan memiliki sedikit rambut pada wajah atau tubuh. 

Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa 4 hormon diatas sangat berpengaruh dalam terjadinya siklus menstruasi normal. Jika terjadi ketidakseimbangan bisa memicu keterlambatan dan ketidakaturan menstruasi. 

Untuk membantu permasalahan kewanitaan terkait tidak lancarnya menstruasi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon maka Missy hadir dengan pembalut beranion antioksidan. 

Pembalut Missy beranion memiliki  manfaat yang  bisa membantu menyeimbangkan hormon wanita sehingga membantu melancarkan sirkulasi darah mens dan haid menjadi teratur. Hal itu pernah dialami oleh #TemanDekatMissy kak Ameera_khalis, “Bener-benar ngaruh banget di aku, yang dulunya agak parno, sekarang jadi nggak bisa lepas dari Missy. Haidku sekarang teratur banget, sesuai tanggal.” 

Dan jangan lupa selalu menjaga kesehatan menstruasi, mengatur emosi dan kebersihan Miss V supaya organ dan hormon reproduksi kewanitaan  bisa berfungsi dengan baik sehingga membuat hari menstruasi menjadi feel free no worry