Siklus menstruasi  merupakan rentang waktu terjadinya menstruasi yang dihitung dari hari pertama mens sampai hari sebelum terjadi mens selanjutnya. 

Siklus menstruasi dikatakan normal ketika jangka waktu hari menstruasi sampai sebelum menstruasi terjadi selama 28 hari. Tapi jika rentang diantara 23-35 hari masih dikatakan siklus menstruasi normal.

Sebagai perempuan perlu banget memahami siklus menstruasi supaya menjadi panduan untuk merencanakan program hamil atau menghindari kehamilan; mengetahui gejala sehingga bisa mengendalikannya;  menjadi langkah awal untuk memahami gangguan yang dapat terjadi; dan memilih aktivitas yang mendukung produktivitas sepanjang siklus mens. 

Untuk bisa merasakan manfaat itu alangkah baiknya simak hal apa saja yang terjadi dalam siklus menstruasi pada wanita dengan menyimak sampai akhir penjelasan dibawah ini!. 

 

Proses Terjadinya Siklus Menstruasi 

Belum lengkap rasanya memahami 4 fase menstruasi tanpa mengetahui terlebih dahulu tentang kinerja organ reproduksi selama menjalani siklus menstruasi normal.

Ada dua faktor yang membuat siklus menstruasi normal yaitu  peran dari organ reproduksi wanita dan hormon. Kinerja mereka berdua menimbulkan gejala yang berbeda-beda dalam setiap 4  fase menstruasi.

Adapun organ reproduksi kewanitaan yang berperan dalam proses berjalannya siklus menstruasi terdiri 5 organ yang meliputi: 

  1. Ovarium yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, perkembangan dan pelepasan sel telur. Ovarium penampakannya seperti sepasang kelenjar berbentuk almond. Perempuan memiliki 2 ovarium. 
  2. Tuba falopi berperan sebagai saluran penghubung antara ovarium dan rahim. Tuba falopi juga berfungsi saat ovulasi dimana sebagai naungan arah jalan sel telur dari ovarium ke rahim dan saat pembuahan sebagai naungan bertemunya sel telur dengan sperma. 
  3. Rahim berfungsi sebagai rumah/tempat bagi sel telur yang berhasil dibuahi oleh sperma serta menjadi tempat berkembang bagi calon bayi. Bentuk rahim seperti buah pir. 
  4. Leher rahim berperan sebagai pintu masuk  dari vagina ke rahim 
  5. Vagina merupakan tempat keluarnya darah dari peluruhan di rahim

Sedangkan fase menstruasi dan hormon yang berperan  ada 5 hormon yang meliputi:

  1. Estrogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh ovarium yang berperan melancarkan proses ovulasi dan proses folikular yang membantu membentuk lapisan rahim setelah fase menstruasi
  2. Progesteron merupakan hormon yang dihasilkan juga oleh ovarium yang melancarkan proses luteal dalam menebalkan dinding rahim 
  3. FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di bagian bawah otak. Hormon satu ini berperan dalam fase folikular yaitu membantu pematangan sel telur supaya siap untuk dilepaskan. 
  4. LH (Luteinizing hormone) merupakan hormon yang juga dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan juga berperan dalam fase folikular yaitu bagian melepaskan sel telur yang sudah matang
  5. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)  adalah hormon yang dihasilkan dalam otak. Hormon ini membantu dalam fase folikular sebagai perangsang tubuh untuk memproduksi hormon stimulasi  folikel dan hormon pelutein dalam mematangkan dan melepaskan sel telur. 

Hubungan antara organ reproduksi dan hormon dapat terlihat dalam proses terjadinya siklus menstruasi

Pada mulanya siklus menstruasi normal ditandai dengan pematangan sel telur dalam ovarium. Kemudian kelenjar hipofisis pada dasar otak memproduksi hormon ke dalam aliran darah sehingga ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang tadi. 

Di sisi lain ovarium memproduksi hormon estrogen sehingga  lapisan rahim menebal yang bertujuan untuk menampung sel telur yang sudah dibuahi. 

Kemudian sel telur yang telah dilepaskan akan berjalan di saluran tuba falopi. Ketika fase menstruasi terjadi hubungan seksual maka ada potensi sel telur akan bertemu sperma dalam saluran tuba sehingga terjadi pembuahan. Lalu sel telur yang mengalami pembuahan akan bergerak menuju rahim dengan lapisan yang menebal sebagai tempat bernaung dan berkembang  calon bayi. 

Tapi ketika tidak  terjadi pembuahan, sel telur matang akan bergerak di tuba falopi untuk mengalami proses perusakan. Hal itu akan membuat ovarium memproduksi hormon estrogen rendah yang menyebabkan lapisan rahim menipis sehingga terjadinya peluruhan darah rahim yang menghasilkan darah menstruasi keluar melalui vagina. 

 

Kondisi yang Terjadi Dalam 4 Fase Menstruasi

     1. Menstruasi 

Dalam fase menstruasi telah terjadi peristiwa dimana sel telur yang  tidak dibuahi  memicu lapisan rahim meluruh mengeluarkan darah, lendir dan jaringan ke Miss V. Munculnya  darah mens di hari pertama sudah terhitung sebagai hari pertama siklus menstruasi.

Pada fase menstruasi  akan berlangsung selama 3 sampai 8 hari dengan rata-rata 5 hari. Pendarahan sangat deras akan terjadi pada hari pertama sampai ketiga mens. 

Selain itu fase menstruasi  ditandai dengan beberapa gejala yang meliputi nyeri perut bawah dan punggung, kembung, mudah marah, lelah.

Pada fase menstruasi yang perlu kamu perhatikan adalah selalu sedia pembalut yang tipis, adem, anti bocor dan ber-anion seperti pembalut Missy  supaya melindungi kamu dari kebocoran ekstrim dan bisa membebaskanmu dari rasa nyeri serta infeksi. 

      2. Folikuler

Pada fase folikuler akan terjadi peristiwa pematangan dan pelepasan sel telur. Dimana prosesnya dimulai ketika perdarahan pada fase menstruasi yang mana ovarium mulai memproduksi folikel. 

Hal itu terjadi lantaran kelenjar pituitari di otak memproduksi hormon FSH sebagai stimulus untuk memunculkan folikel (benjolan berisi sel telur) dalam permukaan 2 ovarium. Meskipun ada 2 folikel tapi hanya satu folikel yang dapat mengembangkan  sel telur  matang sedangkan folikel lainnya menyusut.

Folikel yang berisi sel telur matang akan memproduksi hormon estrogen sehingga membuat endometrium (lapisan rahim) semakin tebal dengan berlimpah darah. 

Estrogen yang tinggi itu menstimulasi munculnya hormon GnRH (Gonadotropin) sekaligus hormon LH (Luteinizing). Tepat pada hari ke 13, kenaikan hormon LH & FSH membuat sel telur yang matang terlepas dari folikel. 

Siklus menstruasi fase folikuler berlangsung pada hari ke 1-14 yang terhitung pada hari pertama menstruasi sampai dengan terjadinya ovulasi. 

Saat kamu berada pada fase folikuler, kamu akan merasakan tubuh lebih fresh dan berenergi.

 

     3. Ovulasi

Fase ovulasi merupakan momen pelepasan sel telur pada tuba fallopi yang matang karena pengaruh kenaikan LH dan FSH. Kenaikan drastis dari LH mengakibatkan kenaikan hormon testosteron sehingga gairah seks meningkat. 

Sel telur yang telah terlepas akan bergerak menuju tuba falopi dan folikel akan menutup (terjadi korpus luteum). 

Jika terjadi aktivitas seksual maka di tuba falopi sel telur akan bertemu dengan sperma sehingga terjadi kehamilan, dimana sel telur yang dibuahi tadi akan menuju ke rahim untuk berkembang biak.

Sperma mampu bertahan dalam tuba fallopi selama 7 hari setelah berhubungan. Tapi jika tidak terjadi aktivitas seksual maka sel telur tidak dibuahi sehingga sel telur akan hancur selama 24 jam. 

 Masa subur berlangsung sekitar dua minggu sebelum fase haid berikutnya atau sekitar 10 sampai 16 hari sebelum mens. Dan bisa terjadi pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi.

Dalam fase ovulasi kamu akan merasakan beberapa gejala yang meliputi: peningkatan suhu tubuh selama istirahat antara 35-36 Celcius dan munculnya  keputihan kental seperti putih telur.

Nah jika kamu merasa keputihan membuatmu malah lembap dan tidak nyaman selama beraktivitas, sebaiknya kamu menyediakan pantyliner sensasi mint  dan beranion seperti Missy Pantyliner yang akan  membebaskanmu dari lembap dan pastinya segar selalu sepanjang hari. 

 

    4. PMS atau Luteal

Kondisi fase luteal ini dimulai ketika folikel pecah saat mengeluarkan sel telur yang akan membentuk korpus luteum yang merupakan jaringan yang menempel di ovarium. Korpus ini berfungsi menghasilkan hormon progesteron yang menyebabkan semakin tebal dinding rahim. 

Ketika tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum akan menghambat produksi progesteron sehingga kadar progesteron dan estrogen rendah yang mengakibatkan lapisan dinding rahim meluruh mengeluarkan darah. 

Fase luteal atau dikenal sebagai PMS ini berlangsung selama 11-17 hari atau di hari ke 14-28. 

Ketika kamu berada dalam fase luteal, kamu akan merasakan beberapa tanda seperti nyeri  perut, jerawatan, susah tidur, banyak makan dan  mood naik turun.

Jadi siklus menstruasi normal yang harus kamu lalui setiap bulannya terdiri dari 4 fase menstruasi yang diawali dengan menstruasi, folikuler, ovulasi dan luteal. Setiap fase akan mempengaruhi mood dan tingkah laku kamu. Tapi yang paling penting selalu menjaga kebersihan kewanitaan dengan menggunakan produk kewanitaan aman, nyaman dan menyehatkan terkhusus dalam fase menstruasi ataupun ovulasi.