Saat pertama kali menstruasi, informasi mengenai pembalut atau teknis haid sangat jarang di bahas di sekolah maupun di rumah. Hal itu kadang kala membuat bingung untuk menggunakan pembalut dengan tepat.
Yang pasti diketahui perempuan adalah cara memasang pembalut di celana. Sedangkan persoalan memilih pembalut yang baik, menyimpan pembalut dan mencuci pembalut jarang yang memahaminya lebih dalam. Padahal 3 Faktor itu jika diabaikan akan mengganggu kesehatan kewanitaan.
Terutama hal terkait menyimpan pembalut, kelihatan sepele namun masih terabaikan. Saat situasi menstruasi yang sering membuat panik, ketika ada pembalut langsung dipakai tanpa melihat bagaimana kondisi menyimpan pembalut. Mungkin dalam pikiran kita, pembalut kan sudah dikemas pasti aman-aman saja walau disimpan dimanapun.
Yang perlu kamu ketahui bahwa pembalut berbahan dasar kapas yang sifatnya gampang melebur dengan cairan. Rata-rata packaging pembalut dari plastik yang rawan sobek, berlubang sehingga berpotensi masuknya bahan asing ke isi pembalut. Di sisi lain menyimpan pembalut di tempat penyimpanan yang sembarangan terutama pada ruangan lembap akan berpotensi mengundang kuman, bakteri.
Bisa kita bayangkan dampak buruk yang terjadi ketika cara menyimpan pembalut tidak diperhatikan dengan baik. Hal besar akan terjadi yaitu masuknya bakteri, jamur dan kuman ke dalam isi pembalut sehingga ketika dipakai akan memunculkan gejala seperti gatal-gatal, iritasi, bau tak sedap, keputihan abnormal.
Wah jadi hal sederhana seperti menyimpan pembalut perlu diperhatikan baik-baik ya sis!. Teruntuk itu Missy akan berbagi cara menyimpan pembalut agar tetap higienis yang pasti bebas kuman.
1. Cek nomor registrasi dari Kemenkes
Jika pembalut yang kamu pilih mencantumkan nomor pendaftaran kesehatan dari Kemenkes, menandakan bahwa pembalutnya sudah lolos uji standar kesehatan yang menjamin keamanan dan higienitas.
Kamu bisa mengecek nomor registrasi Kemenkes di packaging pembalut Missy yang ada keterangan KEMENKES RI AKL NO 11104915685.
2. Gunakan pembalut yang packagingnya tersegel rapat dan tidak ada cacat produk
Produk pembalut yang masih utuh tanpa ada kerusakan di packaging utama dan packaging per satuannya juga tersegel rapat, berarti menandakan bahwa pembalut itu terjaga kebersihan dari lingkungan sekitar.
Kalau kamu menemukan packaging pembalut utama ada sobekan, desain agak burem/burik dan packaging persatuannya terbuka tidak rapat, sebaiknya hindari untuk digunakan demi mencegah dampak buruk terjadi.
3. Pilih tempat penyimpan pembalut yang steril : Hindari menyimpan pembalut pada kondisi terbuka di tempat lembap
Ketika menyimpan pembalut di ruangan biasa, tanpa kita ketahui mudah sekali debu berkeliaran yang bisa saja membawa bakteri atau kuman. Daripada tempat penyimpan pembalut di ruangan biasa, alangkah baiknya menyimpan pembalut khusus di wadah yang tertutup seperti laci atau pouch yang kering.
Selain itu juga perhatikan apakah tempat penyimpan pembalut tidak lembap, karena kalau simpan pembalut di wadah yang lembap akan memicu pertumbuhan bakteri atau jamur yang paling suka tempat yang lembap.
Sebaiknya juga hindari menyimpan pembalut di ruangan yang lembap seperti kamar mandi, karena disana potensi besar kuman atau bakteri mudah menempel dimana-mana termasuk di wadah menyimpan pembalut.
4. Pilih packaging yang didesain dengan antibacterial seal (anti bakteri yang kedap udara dan air)
Rata-rata dipasaran, packaging pembalut berbahan plastik. Sifat dari plastik ini mudah sobek atau berlubang serta bisa basah kalau terkena air. Hal itu bisa berpotensi mudah masuknya benda asing seperti bakteri atau kuman masuk.
Ketika semua packaging pembalut berbahan plastik, pembalut Missy hadir dengan packaging antibacterial seal yaitu kemasan anti bakteri yang kedap udara dan air.
Jika dibandingkan terkait kedap air pada eksperimen pembalut Missy. Packaging Missy pembalut wanita akan tetap kering walau dicelupkan ke dalam air, berbeda dengan packaging pembalut dari plastik yang rawan dimasuki air (berpotensi mengundang lembap).
Bahkan menurut dokter Kevin Mak, packaging pembalut Missy bagus untuk menjaga kesehatan kewanitaan, “Kenalin Missy pads dan pantyliner…bahannya terbuat dari aluminium foil dan anti bakterial seal yang kedap udara, serta udara sehingga mencegah masuknya bakteri, virus atau jamur. Dan kemasan ini hanya satu-satunya di Indonesia lho”.
Ternyata menyimpan pembalut tak sederhana itu ya, butuh jeli dalam memilih packaging pembalut dan wadahnya. Nah kali ini Missy mau merekomendasikan tempat penyimpan pembalut yang cocok sama karakter kamu. Cek mana cara menyimpan pembalut yang kamu banget nih!.
Simpan di Saku Untuk Si Aktif
Apa kamu tipe cewek yang kalau menstruasi paling nggak bisa diam, inginnya selalu aktif bergerak kesana-kemari.
Dan kamu juga suka malu harus membawa pembalut kemana-mana, padahal bawa beban hidup sudah cukup berat ya enggak sis hehe.
Enggak perlu cemas, bagi kamu yang kalau haid lebih suka pakai celana/rok yang ada sakunya. Kamu bisa menyimpan pembalut dengan menyelipkan packaging per satuan pembalut di saku karena pembalut Missy ini si tipis bikin praktis yang pasti bebas tembus. Dan kemasannya imut banget sehingga banyak orang yang nggak sadar kalau kamu sedang membawa pembalut lho.
Simpan di Dompet Kartu Untuk Si Sultan
Bagi kamu yang selalu bawa dompet ATM kemana-mana. Cocok banget nih menyimpan pembalut dompet ATM yang setipis itu.
Ada #TemanDekatMissy yaitu kak Shona yang berkesan dengan packaging pembalut Missy, “Tapi sejak ada @missy.id aku jadi rajin bawa menspad karena ukurannya yg super tipis bahkan muat masuk dompet lho! Jadi ga bakal “rebutan” space sama diaper anak deh😌.”
Jangan sampai salfok dan jangan sampai keliru ambil uang 20K malah keliru ambil Missy Mini saking tipisnya hehe.
Walaupun tipis ukuranya tapi tebal manfaatnya yang bisa mengatasi gatal, iritasi, bau, keputihan bahkan nyeri perut.
Simpan di Pouch Make Up Untuk Si Cantik
Terkhusus untuk kamu yang selalu membawa pouch make up, enggak perlu bingung lagi menyimpan pembalut karena bisa simpan di dalam mini tas itu. Pembalut Missy yang setipis tisu ini enggak akan memakan banyak ruang penyimpanan dalam pouch make up kamu sis.
Enggak apa-apa pakai pembalut tipis, kalau tipis bikin bebas bocor, kalau tipis disimpan praktis, kalau tipis harganya ekonomis, kalau tipis bikin candu habis.
Pembalut Missy #TipisAdemAntiBocorBeranion bikin bebas bergerak dan bebas infeksi sepanjang hari.
Simpan di Casing Hp Untuk Si Update
Teruntuk kamu yang anak sosmed banget, yang enggak bisa jauh-jauh dari handphone. Sepertinya kamu perlu mencoba menyimpan pembalut ke dalam casing HP.
Untuk pembalut Missy Pantyliner ini cocok disimpan dalam casing HP karena bentuknya yang minimalis. Kalau sehari-hari suka menyelinap Missy Pantyliner ke dalam casing HP, dijamin nggak ada yang tahu kok. Yang penting Missy Pantyliner dipakai sehari-hari #BebasBauSegarSelalu.
Simpan di Lembaran Buku Untuk Si Kutu Buku
Cara menyimpan pembalut satu ini sepertinya relate bagi kamu yang masih sekolah dan kuliah.
Ketika menstruasi menghadang yang menuntut kamu mengganti pembalut. Tapi kamu merasa mager dan malu menggantinya. Kamu bisa meletakkan packaging persatuan Pembalut Missy Day atau Night ke dalam buku kamu.
Jadi ketika kamu ke kamar mandi bisa membawa buku yang sudah terselip pembalut Missy, dijamin enggak ada yang curiga dan bonusnya dapat dianggap sebagai cewek pintar.
So jangan lupa menyimpan pembalut ke dalam wadah yang kering bebas lembap, tertutup rapat. Dan yang paling penting memilih pembalut yang memiliki desain antibacterial seal yang kedap air dan udara sehingga membuat hari-hari menstruasimu bebas infeksi sepanjang hari.