“Bocor”, satu kata tapi selalu muncul setiap bulan dalam kehidupan cewek. Betul, apa betul nih sis?.
Berdasarkan survey IG story yang dilakukan Missy, mengungkapkan fakta bahwa 100% perempuan sering mengalami bocor saat menstruasi. Dimana 70% sering datang bulan bocor ketika tidur, sedangkan 30% sering bocor saat datang bulan ketika beraktivitas.
Dampak bocor saat haid tidak hanya mengganggu tidur dan aktivitas para cewek saja. Tapi bisa mempengaruhi psikis bahkan kesehatan kewanitaan juga lho.
Mimin jadi teringat pengalaman bocor saat mens yang pernah dialami oleh teman mimin saat di bangku sekolah. Saat itu teman mimin lagi disuruh menjawab pertanyaan di papan tulis, eh tiba-tiba cowok satu kelas teriak “ada yang bocor nih, tapi bukan genteng hahaha, awas bau!.”
Teman mimin langsung panik hampir menangis. Seketika ibu guru mengambil jaketnya lalu menutupi rok teman mimin dan diantarkan ke kamar mandi. Setelah itu cowok sekelas pada dipanggil.
Kasihan, kita para cewek ketika mens harus menahan sakit, eh tambah di kasih rasa sakit dengan di olok-olok kayak gitu, sakitnya tuh disini!.
Pengalaman bocor saat mens yang mendapat perundungan/bully ternyata enggak cuma dialami sama teman mimin aja. Berdasarkan riset oleh Yayasan Plan International Indonesia bahwa ada 39% pelajar perempuan pernah di bully gara-gara menstruasi. Hal itu memicu perempuan untuk bolos sekolah ketika mens supaya nggak di bully terus-menerus. Miris!.
Selain itu bocor saat datang bulan juga rawan mengundang infeksi. Pasalnya saat darah menstruasi mengalir deras akan menciptakan kondisi lembab di Miss V. Kelembapan itulah yang menjadi sarang berkembang biak bakteri dan kuman sehingga memicu timbulnya infeksi seperti gatal-gatal, iritasi bahkan keputihan.
Wah nggak bisa dianggap sepele masalah bocor saat datang bulan. Waktunya untuk kamu tahu lebih paham apa saja penyebab bocor saat menstruasi dan cara mengatasi bocor saat haid secara efektif. Simak ulasan sampai akhir ya sis!.
Apa Penyebab Haid Bocor?
Pernahkah terbersit dalam benak kamu seputar biang keladi dari bocor saat datang bulan. Faktor penyebab bocor tidak melulu dari apa yang kita pakai tapi ada beberapa penyebabnya antara lain:
- Aliran darah menstruasi
Pada umumnya darah menstruasi yang keluar setiap hari dapat mencapai 30-60 ml yang setara dengan 4 sendok makan. Jika tidak rutin mengganti pembalut bisa memicu bocor saat menstruasi dan kelembapan. Maka dari itu disarankan untuk mengganti pembalut setiap 4 jam sekali.
Sedangkan jika darah menstruasi yang keluar melebihi 80 ml yang setara dengan lebih dari 6 sendok makan dapat dikategorikan merupakan pendarahan berat (menorrhagia). Kondisi ini semakin memperparah bocor saat haid. Tidak perlu menunggu 4 jam untuk ganti pembalut, setiap 1-2 jam sekali perlu diganti atau saat pembalut sudah terasa basah.
Keluar darah menstruasi dengan volume yang banyak dapat disebabkan karena ketidak seimbangan hormon, adanya polip dan terjadi hambatan pembekuan darah.
2. Pembalut
Hal yang paling sering dikeluhkan para perempuan ketika bocor saat datang bulan adalah pembalut yang gampang bocor/basah. Apakah kamu merasakannya juga sis?.
Tahukah kamu sis, kalau pembalut tidak kualitas dalam proses produksi menggunakan daur ulang kertas bekas dan pulp serbuk kayu sehingga memicu kelembapan dan daya serap rendah. Tak heran jika memicu tembus saat haid.
Kamu harus tahu nih, ciri pembalut yang berdaya serap baik mampu menampung darah mencapai kurang lebih 60 ml dengan penyerapan cepat dan merata. Sedangkan pembalut daya serap rendah tidak mampu menyerap darah yang berkisar 60 ml dan membutuhkan waktu lama untuk menyerap.
Jika memaksakan memakai pembalut yang basah dan lembab, hati-hati akan membuat kulit Miss V mu akan terasa gatal-gatal dan iritasi karena akan terjadi gesekan antara pembalut basah dan kulit Miss V yang sensitif. Selain itu juga akan memicu keputihan abnormal karena telah terjadi penumpukan bakteri/kuman saat pembalut dalam kondisi lembab/basah.
Tidak hanya daya serap pembalut yang menjadi penyebab haid bocor, menggunakan jenis pembalut juga mempengaruhi. Misalnya saat darah menstruasi mengalir deras, menggunakan pembalut non wings atau pantyliner tidak akan optimal mencegah bocor haid karena bentuk tidak mampu menopang kebocoran dari samping dan ukuran kecil.
Dan yang paling tidak disadari dari penyebab haid bocor yaitu keliru dalam penggunaan pembalut. Contohnya, memasang pembalut terlalu ke depan atau ke belakang atau lupa melepas bungkus perekat pembalut sayap sehingga pembalut akan mudah bergeser dan terjadilah bocor haid.
3.Posisi tidur
Kamu suka tidur dengan gaya apa nih sis?. Tanpa kita sadari kalau gaya tidur selama menstruasi bisa mengundang bocor saat menstruasi.
Salah satu gaya tidur yang memicu datang bulan bocor yaitu saat posisi tengkurap /membalikkan badan. Posisi tengkurap akan membuat perut tertindih sehingga dapat menekan uterus, akibatnya keluar darah banyak yang berpotensi besar munculnya tembus saat haid ketika tidur.
Bagaimana Cara Mengatasi Bocor Saat Haid ?
- Memprediksi siklus menstruasi

Ilustrasi menghitung jadwal menstruasi dengan kalender (Foto: Pixabay)
Sebelum terjadinya bocor saat haid, antisipasi utama yang bisa kamu lakukan adalah memperhitungkan kapan jadwal terjadinya menstruasi di bulan selanjutnya. Dengan begitu ketika mendekati tanggal menstruasi maka kamu bisa mempersiapkan sedari dini period kit yang berisi celana dalam cadangan dan beberapa pembalut anti bocor.
Rumus menghitung jadwal menstruasi adalah menghitung jarak hari diantara 2 bulan jadwal menstruasi yang telah terjadi.
Contohnya jika di bulan Januari waktu haid terjadi pada tanggal 15 januari sedangkan haid bulan Februari jatuh pada tanggal 22 Februari, sehingga rentang siklus menstruasi antara 2 bulan itu 28 hari.
Setelah itu hasil rentang waktu menstruasi 28 hari menjadi prediksi waktu terjadinya menstruasi di bulan Maret yang berpotensi besar terjadi pada tanggal 21 Maret.
Jadi sebelum tanggal 21 Maret kamu bisa mempersiapkan pouch dalam tas kamu yang berisi peralatan untuk menghadapi PMS agar tidak bocor saat haid.
2. Pilih pembalut Pembalut anti bocor

Eksperimen daya serap pembalut Missy&Pembalut lain (Dokumentasi Missy Indonesia)
Hampir setiap bulan kamu pasti membutuhkan pembalut untuk menampung darah menstruasi. Nah saatnya kamu cermat pilih pembalut yang cegah bocor saat datang bulan.
Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan pembalut, kamu bisa terlebih dahulu tes uji daya serap dengan memberikan cairan sebanyak 60-150 ml. Amati apakah pembalut itu mampu menampung carian dan catat berapa cepat pembalut itu menyerap.
Beberapa waktu lalu ada yang viral di tik tok tentang Eksperimen Daya Serap Pembalut . Ternyata pembalut Missy yang didesain khusus tanpa klorin, berbahan 100 kapas murni dan dilengkapi dengan fast absorb system mampu menampung cairan sebanyak 150 ml dan mampu menyerap dalam waktu hanya 10 detik saja lho.
Selain memilih pembalut anti bocor untuk cegah datang bulan bocor, kamu juga bisa menggunakan pembalut malam bersayap yang ukurannya lebih panjang seperti Missy Super Night yang berukuran 33,5 cm untuk sehari-hari saat hari deras dan juga saat tidur.
Tapi kalau kamu masih ragu juga bocor saat menstruasi, ada cara unik yang bisa kamu coba seperti menambah pantyliner di area yang sering bocor (di depan, belakang atau samping). Pilih pantyliner yang tipis agar kamu merasa nyaman bergerak seperti Missy Pantyliner yang jika dipakai terasa enteng serasa lupa kalau lagi pakai pantyliner.
3. Mengubah posisi tidur

Ilustrasi posisi tidur yang meringankan nyeri haid
Supaya tidur semakin nyenyak tanpa harus terbangun gara-gara bocor saat datang bulan, cobalah tidur dengan gaya tertentu untuk cegah bocor.
Salah satu gaya tidur yang menghindarkan kamu dari tembus saat haid yaitu gaya meringkuk yang posisinya miring, kedua kaki di tekuk mendekat dada. Gaya itu bisa meredakan tekanan pada otot perut sekaligus bisa meminimalkan bocor saat menstruasi.
4. Berpakaian

Pilihan OOTD yang bisa dipakai saat haid (Foto: IG @missy.id)
Untuk mengurangi rasa khawatir berlebih karena takut bocor saat datang bulan selama beraktifitas di luar, kamu bisa menggunakan pakaian yang nyaman selama menstruasi.
Kamu bisa memilih celana berwarna gelap dan baju yang panjang supaya kalau nanti ternyata tembus saat haid, setidaknya bisa menutupi noda agar tidak malu diketahui orang banyak.
Kamu juga bisa mencoba pakai celana yang pas/tidak terlalu ketat dan longgar sehingga bisa menahan pembalut agar tidak bergeser dan pastinya cegah bocor saat haid.
Kalau kamu lebih suka pakai rok maka sebaiknya pakai celana pendek/lengging agar tidak khawatir kalau pembalut bergeser karena rok yang longgar.
Kalau Terlanjur Haid Bocor, Bagaimana Membersihkan Noda Merahnya?

Ilustasi noda tembus karena menstruasi
Pasti pusing kalau tembus saat haid di celana atau pakaian favorit. Tenang kamu bisa menghilangkan noda merah dengan cara mudah dan alami yang memanfaatkan bahan dapur aja lho, seperti:
- Menggosok celana yang bernoda merah dengan garam halus
- Mencuci pakaian dengan larutan baking soda yang telah terbentuk pasta, karena baking soda mampu membantu menghilangkan noda
- Rendam celana beberapa menit yang terkena tembus saat haid dengan cuka putih, lalu cucilah bersamaan dengan deterjen
Bagaimana sis mau bebas bocor saat menstruasi, kamu bisa mencoba cara diatas.
Selain cara diatas ada cara lain yang terbukti cegah datang bulan bocor berdasarkan pengalaman #TemanDekatMissy dalam survei di IG story @missy.id: 15% memilih pakai celana spandex; 50% memilih pakai dobel pembalut/CD; 70% memilih menggunakan CD tebal nan ketat; dan 81% memilih pakai Missy Night/wings.
Dan menurut salah satu cerita #TemanDekatMissy yang dulu pernah menstruasi saat kegiatan diluar mengalami tembus saat haid padahal sudah memakai double pembalut dan sering ganti sampai 4 kali dalam sehari. Lalu temannya ini menyarankan dia untuk mencoba pakai Missy, terkejutnya dia merasakan bebas bocor saat menstruasi.
Selamat mencoba cara mengatasi bocor saat haid sis, semoga kamu terbebas dari bocor saat menstruasi dan merasakan feel free no worry!.

Screen shoot cerita dari #TemanDekatMissy tentang bocor saat menstruasi (Foto: Dokumentasi Missy Indonesia)