Apa sih yang kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar kata PMS?.
Banyak nih diantara para cewek menganggap kalau PMS itu ya isinya cuma dilep, marah-marah. Kadang menemukan sindiran gitu, “Marah mulu, lagi PMS ya”. Bahkan karena saking dapat sindiran gitu, jadinya menjadikan PMS sebagai alasan untuk marah-marah, padahal enggak lagi PMS.
Sebenarnya apa sih PMS itu girls?.
Yuks simak pembahasan yang spesial ini dari ulasan Dokter Marcell Phang dari Lab Parahita di program Woman Talk yang diadakan Missy setiap Jumat di IG @missy.id.
Tanda-tanda kalau kamu lagi PMS
Menurut Dokter Marcell Phang, PMS singkatan dari Pre Menstrual Syndrome yaitu gejala sebelum menstruasi datang yang terjadi seminggu sebelum hari pertama haid.
Setiap orang memiliki gejala berbeda-beda, bahkan ada yang tidak bergejala karena tergantung hormon masing-masing. Namun secara umum tanda-tanda PMS bisa berupa jerawatan, nyeri payudara, berat badan terasa naik, kram perut.
Apa hubungannya PMS sama marah-marah atau bad mood?
Dari kacamata kesehatan menurut Dokter Marcell saat PMS tubuh sedang mengalami perubahan seperti nyeri payudara, perut mual, berat badan naik, jerawat, semua itu yang membuat tubuh jadi lelah. Lalu hormon juga sedang turun sehingga mood mudah naik, turun.
Jika kondisi badan sedang lelah lalu melakukan aktivitas padat seperti bekerja yang di kejar target dan ditambah stress juga, akhirnya marah pun tidak bisa terelakkan.
Supaya PMS tidak menghambat aktivitas, Dokter Marcell menyarankan beberapa tips mengelola gejala PMS yang muncul.
Jika yang muncul gejala bad mood bisa dicegah dengan mengerjakan aktivitas yang ringan, tidak membuat tertekan atau stres dan bisa juga rileksasi seperti jalan-jalan ke mall.
Jika yang muncul gejala merasakan berat badan naik, payudara nyeri karena pengaruh penumpukan cairan tubuh akibat hormon tidak seimbang bisa dicegah dengan olahraga atau yoga. Menurut Dokter Marcell jika semakin diam, mager malah membuat tubuh gampang capek, tapi kalau dibuat olahraga bisa mengundang oksigen yang membuat tubuh jadi lebih segar.
Selain itu, apabila gejala yang muncul berupa merasakan perut tidak enak, bisa dicegah dengan makan sedikit-sedikit atau nyemil tapi sering dan sebaiknya jangan makan yang asem dulu soalnya bisa membuat perut enggak enak apalagi jika memiliki gangguan lambung.
Dokter Marcell pun menekankan bahwa yang penting dalam menghadapi PMS dengan melakukan aktivitas yang bikin rileks.
Ngomong-ngomong soal rileks, ternyata beberapa cewek kalau PMS itu suka makan yang gurih sama manis-manis gitu. Ternyata dari sudut pandang kesehatan itu kurang baik.
Dokter Marcell menyarankan untuk tidak mengkonsumsi garam terlebih dahulu ketika PMS karena garam bisa menarik cairan dan begitupun dengan gula yang bisa memancing insulin. Jadi sebaiknya ketika PMS bisa membatasi konsumsi yang manis atau gurih seperti soft drink, cokelat, kopi atau junk food. Sebaiknya konsumsi makanan yang sehat kayak buah dan sayur atau mengkonsumsi sedikit aja tapi diimbangi dengan makanan yang sehat.
Wajarkah nyeri saat PMS?
Menurut Dokter Marcell jika merasakan nyeri saat PMS itu hal yang wajar, tapi nyerinya PMS itu berupa kram perut. Sedangkan kalau haid lebih nyeri daripada saat PMS karena lapisan dalam rahim yang menebal itu meluruh akibat tidak sedang mengalami pembuahan, jika terjadi pembuat lapisan rahim yang tebal itu akan menyiapkan diri untuk kehamilan sehingga tidak ada peluruhan rahim dan nyeri yang dirasakan.
Jika nyeri sekali sampai tidak bisa beraktivitas, merasakan kesakitan berarti ada potensi munculnya penyakit lain sehingga Dokter Marcell menyarankan untuk segera periksa ke dokter, sedangkan jika nyeri yang dirasakan bisa ditahan dan bisa lakukan aktivitas tidak perlu ke dokter karena bisa hilang dengan sendirinya.
Tapi kadang kala tidak semua cewek bisa menahan nyeri saat PMS yang mendorong mereka untuk mengkonsumsi obat anti nyeri, apa kamu pernah mengalaminya girls?.
Tapi kadang juga ada yang ragu mengkonsumsi obat nyeri karena takut ada efek samping. Tenang Dokter Marcell Pang menjawab keresahan itu, menurutnya jika merasa tidak tahan akan sakitnya nyeri, boleh untuk mengkonsumsi obat yang menggunakan analgesik ringan seperti paracetamol sesuai dosis penggunaan sehari 3×1. Tak perlu takut jika akan berefek ke ginjal soalnya penggunaanya tidak setiap hari tapi cuma beberapa hari selama haid datang.
Kalau ternyata dengan konsumsi obat tidak hilang nyerinya, menurut Dokter Marcell kemungkinan terdapat penyakit lain seperti endometriosis, sebaiknya untuk memastikannya segera periksa langsung ke dokter.
Selain bad mood dan nyeri saat PMS, para cewek pun kerap mengalami keputihan saat PMS. Untuk mengatasinya banyak cewek yang pakai pantyliner supaya bisa menyerap cairan yang kadang suka bikin becek, bahkan gatal, iritasi.
Tenang, saat ini sudah hadir Pantyliner Missy yang mengandung mint ekstrak yang bisa mengusir gatal, iritasi saat keputihan. Dan asyiknya Pantyliner Missy ini kalau dipakai itu adem banget, ademnya ampuh meredakan bad mood ketika PMS lho. Dan kandungan Pantyliner Missy dari bahan herbal pilihan yang bisa mengurangi nyeri PMS juga lho.
Pakai pantyliner Missy bisa buat hari-hari PMS mu feel free no worry, girls. So saatnya PMS boleh, aktivitas jalan terus donks.