Hai sis pernahkah kamu merasakan Miss V lembap saat menstruasi? Kalau sudah lembap kayak gitu apa yang kamu lakukan sis?.
Hampir sebagai perempuan pernah merasakan Miss V lembap saat haid. Kadang muncul kebingungan, apakah lembap saat haid itu wajar?.
Di sisi lain ketika lagi aktivitas padat, super repot dan merasakan miss v lembap saat menstruasi, kadang suka meremehkan “enggak apa-apa kok lembap sedikit, lanjut aja aktivitas.”
Kira-kira apa dampak membiarkan Miss v lembap menjelang haid? Cari tahu sampai tuntas dalam pembahasan di bawah ini supaya kesehatan kewanitaan terjaga selalu sis.
Kenapa Miss V Lembap Saat Menstruasi?
Sebenarnya kondisi Miss V lembap/berkeringat/sedikit basah tidak hanya terjadi saat menstruasi melainkan bisa muncul sehari-hari.
Hal itu dapat terjadi karena Miss V memiliki kelenjar keringat di pangkal paha. Kelenjar keringat berperan untuk memproduksi keringat yang mengandung lemak.
Dan keringat pada Miss V sering muncul ketika olahraga, suhu panas, duduk terlalu lama, memakai pakaian yang memicu miss v lembap dan memiliki kelebihan berat badan.
Sedangkan Miss V lembap saat menstruasi bisa terjadi lantaran terjadi perubahan PH pada vagina. Saat kondisi normal tingkat PH mencapai 3,8-4,5 yang cenderung asam dan kondisi menstruasi bisa mencapai 7,4 yang bersifat basa.
Adanya PH yang tidak seimbang saat menstruasi mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan bakteri jahat. Jadi ketika kondisi Miss v lembap berpotensi besar menimbulkan infeksi.
Bagaimana Akibat Membiarkan Miss V Lembap Saat Haid?
Sudah tahu kan kalau kondisi Miss V lembap mengundang bakteri berkembang biak sehingga berpotensi besar memicu beberapa infeksi yang sering dialami perempuan tapi terkadang kurang menyadarinya, antara lain:
- Keputihan karena infeksi jamur/bakteri
Membiarkan Miss v lembap saat mens bisa memicu muncul keputihan setelah periode mens. Pada umumnya keputihan normal terjadi sebagai respon tubuh dalam membersihkan/menjaga Miss V dari zat asing. Dan keputihan normal ditandai dengan tidak berbau dan berwarna putih jernih.
Tapi jika PH menstruasi tidak seimbang yang membuat kondisi semakin lembap maka jamur berpeluang besar untuk berkembang biak. Hal itu memicu munculnya infeksi jamur Miss V/Candidiasis vulvovaginal yang menimbulkan gejala seperti: keputihan berwarna kuning keju atau kehijauan, terasa gatal, nyeri panas saat berkemih atau berhubungan.
Selain itu Miss V lembap saat haid juga dapat mengundang bakteri untuk percaya diri berkembang biak sehingga muncul vaginosis bakterialis yang gejalanya meliputi: keputihan berwarna abu-abu, gatal-gatal, bau amis, Miss V atau vulva berwarna kemerahan.
Jika kamu merasakan beberapa gejala aneh dan sudah melakukan pencegahan tapi masih parah gejalanya, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya sis!.
2. Iritasi
Pernahkah terlintas di benak kamu kalau saat menstruasi lagi deras-derasnya memakai pembalut yang tidak bisa menampung banyak dan ditambah pakai celana dalam ketat?.
Enggak bisa membayangkan bagaimana perasaan Miss V saat itu harus menahan lembap, pengap terus merasakan gesekan-gesekan kasar antara pembalut dan celana dalam yang menyentuh keras kulit Miss V yang sangat tipis, sensitif.
Gesekan kasar Miss v lembap saat menstruasi memicu muncul kulit kering bersisik pada Miss V. Kulit bersisik itu juga termasuk salah satu gejala adanya infeksi Miss V karena jamur atau bakteri.
Selain itu jika terlalu sering memakai celana ketat dan pembalut kasar yang mudah basah saat Miss v lembap saat menstruasi akan menimbulkan kulit sekitar Vulva menghitam yang bisa membuat kamu yang sudah menikah kurang percaya diri ketika berhubungan dengan pasangan.
Dan Miss v lembap saat haid yang di picu karena penggunaan sabun pembersih Miss V, bahan pembalut, kondom atau tisu dapat menimbulkan eksim. Eksim menimbulkan gejala seperti: gatal, ruam, Miss V kemerahan, kulit pecah-pecah, bengkak bahkan mengelupas.
Kebiasaan yang Memperparah Miss v Lembap Saat Menstruasi
Wajar ketika menstruasi membuat Miss v lembap, tidak hanya itu ada beberapa kebiasaan yang meningkatkan kelembapan pada Miss V. Kebiasaan itu meliputi:
- Menggunakan celana ketat seperti jeans dapat menghalangi sirkulasi udara sehingga Miss V tidak memiliki ruang untuk bernapas lega dan bisa memicu timbulnya keringat.
- Mengenakan celana dalam berbahan tidak menyerap keringat akan membuat area sekitar Miss V terasa basah dan lembap
- Mager ganti pembalut setiap 4 jam sekali dan memakai pembalut yang gampang basah/daya serap rendah. Berdasarkan survei di IG story @missy.id ditemukan bahwa 80% perempuan sering merasakan lembap karena pakai pembalut lembap.
Tips mengatasi Miss v Lembap Saat Menstruasi
Bagaimana mau bebas Miss v lembap saat haid? Ada beberapa cara yang memudahkan kamu, antara lain:
- Hindari pakai celana dalam yang basah terkena air kencing atau terkena cairan menstruasi
- Pakai celana dalam berbahan menyerap keringat seperti bahan katun
- Pakai pakaian atau celana yang longgar
- Rutin ganti pembalut nyaman setiap 4 jam sekali
- Rajin membersihkan Miss V saat menstruasi dengan air bersih dan dari depan (bagian Miss V) ke bagian belakang untuk mencegah pertukaran bakteri
- Pilih pembalut anti lembap Nyamannya Pakai Pembalut Missy, Penyerapannya Super dan Anti Lembab. Ciri-ciri pembalut anti lembap adalah ada lapisan tembus udara sehingga membantu melancarkan sirkulasi udara di Miss V dan ada mint ekstrak untuk menjaga Miss V tetap segar, terhindar dari bau tak sedap.
Miss v lembap saat menstruasi sering kita rasakan tapi tidak bisa dianggap remeh karena membuat aktivitas semakin tidak nyaman dan pastinya mengundang infeksi juga. Sebelum kejadian yuks cegah Miss v lembap dimulai dengan hal sederhana seperti cara diatas, selamat mencoba dan salam sehat untuk kamu #TemanDekatMissy.