Pernahkah kamu mengamati tekstur darah menstruasi?.
Kadang suka parno sendiri ketika melihat ada darah haid menggumpal. Padahal tanpa kamu sadari ada 5 jenis tekstur darah yang ternyata memiliki arti tekstur darah haid yang bisa menjelaskan kondisi kesehatan mu. .
Wah kira-kira apa ya artinya? Daripada penasaran terus nih, yuks baca sampai akhir!.
Tekstur Darah Haid Cair?

Ilustrasi tekstur darah menstruasi (Foto: Detikfood)
Tekstur darah haid yang normal salah satunya memiliki tekstur cair yang segar yang bermakna kalau antikoagulan berfungsi dengan baik sehingga tidak menghasilkan gumpalan darah. Biasanya terjadi pada hari pertama dan terakhir menstruasi.
Selain itu ada beberapa makna kesehatan dibalik tekstur darah haid cair diantaranya meliputi:
- Menurun jumlah estrogen sehingga mendorong pendarahan menstruasi ringan, berwarna pink dan tekstur darah haid cair. Ketika tubuh kamu kekurangan estrogen juga menimbulkan gejala seperti: mudah lelah, pusing, sensitif. Jika merasa terganggu dengan gejala itu, sebaiknya kamu bisa berkonsultasi kepada dokter.
- Pertanda mulai mengalami proses menopause. Sebelum memasuki menopause, jumlah hormon estrogen tidak stabil sehingga membuat jarang menstruasi dan kalaupun menstruasi akan mengalami perdarahan ringan yang tekstur darah haid cair.
- Di kasus tertentu, tekstur darah haid cair bisa menandakan adanya infeksi seperti tumor falopi atau tumor ovarium. Infeksi itu juga disertai dengan gejala kembung, nyeri perut, kram panggul. Jika kamu mengalaminya, jangan ragu hubungi dokter ya sis!.
Apa Arti Tekstur Darah Menstruasi Menggumpal/Darah Beku?

Ilustrasi tekstur darah menstruasi menggumpal (foto: freepik.com)
Saat kamu menghadapi perdarahan berat dan deras setiap hari pertama menstruasi maka tubuh akan menghasilkan darah haid menggumpal.
Masih tergolong tekstur darah haid yang normal jikalau gumpalan yang keluar lebih kecil dari koin uang 100 rupiah atau berukuran kurang dari 2,5 cm; volume darah haid berkisar 30-60 mililiter; dan kalau ganti pembalut setiap 4 jam sekali.
Namun darah haid menggumpal bisa menandakan ketidaknormalan ketika gumpalan darah menstruasi lebih besar yang berukuran lebih dari 2,5 cm; volume darah haid bisa mencapai 80 mililiter; sering ganti pembalut setiap 1-2 jam sekali; dan nyeri perut parah.
Karena darah haid menggumpal yang tidak normal itu bisa menjadi pertanda penyakit berbahaya seperti fibroid rahim, endometriosis dan adenomyosis.
Arti Tekstur Darah Haid Seperti Lendir/ Berserat

Ilustrasi tekstur darah berserat/berlendir saat mensturasi (foto: medkomtek.com)
Tekstur darah haid yang normal juga dicirikan dengan tekstur darah berlendir/berserat yang ternyata berasal dari percampuran antara darah menstruasi dan serviks lendir.
Tekstur darah haid seperti lendir yang berasal dari serviks ini memiliki fungsi melindungi sperma, tekstur lendir serviks akan menipis ketika ovulasi supaya sperma mencapai sel telur. Sedangkan tekstur lendir bisa semakin menebal ketika menggunakan kontrasepsi, hal itu membuat sperma terhenti untuk melewati serviks.
Bagaimana Arti Tekstur Darah Haid Seperti Jelly?

Ilustrasi tekstur darah menstruasi seperti jelly (foto: liputan6.com)
Saat menstruasi hari terakhir yang darah menstruasi keluar sedikit akan memunculkan tekstur darah haid seperti jelly, kondisi itu tergolong normal.
Tekstur darah haid seperti jelly memiliki arti bahwa sudah ada pencampuran antara darah menstruasi bersama cairan Miss V yang jumlahnya banyak saat haid, akibat perubahan kadar hormon.
Di sisi lain kamu juga perlu mewaspadai jika tekstur darah haid seperti jelly mengeluarkan bau amis/busuk dan mengalami gatal pada Miss V bisa menandakan bahwa ada infeksi. Sebaiknya jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya sis!.
Nah ternyata 4 tekstur darah haid diatas bisa tergolong normal tapi bisa tergolong tidak normal jika disertai gejala tertentu. Namun apapun tekstur darah menstruasi, jangan lupa menyediakan pembalut kesehatan yang aman dan nyaman sehingga membuat kamu #BebasInfeksiSepanjangHari